Taman Zaman - Anda mungkin pernah mendengar Kucing bernyawa Sembilan. Istilah kucing bernyawa sembilan sudah ada sejak zaman dulu. Di Yunani, angka sembilan dianggap sebagai angka gaib.
Kemampuan kucing dalam melompat dari tempat tinggi tanpa terluka, membuat orang Yunani menjuluki kucing sebagai hewan bernyawa sembilan.
Orang Mesir zaman dulu menganggap kucing sebagai hewan yang punya kekuatan. Karena kekuatannya itu, kucing bisa memiliki nyawa lebih dari satu. Selain itu, orang Mesir kuno juga percaya kucing merupakan jelmaan Dewa Matahari saat berkunjung ke dunia bawah.
Legenda kucing bernyawa banyak juga ditemukan di Spanyol, Turki, dan Arab. Di Spanyol, kucing dianggap hewan bernyawa tujuh. Sementara di Turki dan Arab, kucing dianggap hewan bernyawa enam.
Salah satu alasan kenapa kucing dijuluki hewan bernyawa sembilan adalah kemampuannya dalam melompat. Ketika kucing melompat di ketinggian, tak jarang lompatannya meleset dan mereka jatuh. Namun jika diperhatikan, kucing jarang sekali terluka. Sekalipun terluka, mungkin hanya kaki mereka yang terkilir. Lantas, kenapa kucing jarang terluka? Kucing dan beberapa hewan lain memiliki sistem keseimbangan dan sistem pengaturan di dalam tubuhnya. Kedua hal itu bisa membantu kucing mengetahui posisi jatuh mereka.
Berbeda dengan kucing, manusia tidak tahu akan jatuh dengan posisi kepala atau kaki terlebih dulu. Selain dua hal di atas, kucing juga bisa membalikkan badannya saat terjatuh, kemudian dengan segera mereka merenggangkan badan supaya bisa tertahan oleh angin. Dengan begitu, benturan saat jatuh pun akan berkurang.
Perlu diketahui, kucing juga akan menekuk kakinya saat jatuh. Cara ini agar kucing terhindar dari patah tulang kaki. Semua kemampuan ini membuat kucing unggul dalam hal melompat dan menyelamatkan nyawa. Tak heran mereka dijuluki bernyawa sembilan.
Baca Juga