Mitos Dari Ayam Berkokok Di Malam Hari, Tandanya apa?

Taman Zaman - Di  Indonesia, masyarakat banyak mengenal dan memiliki beragam mitos yang menarik. Mitos yang beredar dikalangan banyak dipercaya oleh masyarakat karena memang mereka senang untuk membaca situasi dengan sesuatu yang terkadang kurang masuk akal.



Salah satu mitos yang ada di kalangan masyarakat adalah mengenai makna dari suara ayam berkokok yang terdengar dimalam hari. Ayam memang terkadang berkokok dimalam hari padahal malam hari adalah waktu ayam untuk tidur. Tentu saja ada hal yang ganjil jika dimalam hari tiba-tiba ramai terdengar banyak suara ayam jantan yang bersahut-sahutan. Kali ini kita akan membahas mengenai beberapa makna dari ayam jantan yang berkokok dimalam hari berdasarkan anggapan dari masyarakat.

Banyak masyarakat yang menganggap jika ayam telah berkokok maka itu berarti ada makna tertentu atau isyarat tertentu akan hal yang akan terjadi atau sedang terjadi.


Tanda ada orang yang hamil diluar nikah

Mitos ini setahu penulis ada di tanah Pasundan. Jika ada suara ayam berkokok dimalam hari atau sekitar jam 10 malam dan belum tengah malam, banyak masyarakat yang menganggap jika itu merupakan tanda adanya perawatan yang hamil diluar nikah. Seperti yang telah diketahui, saat ini memang sangat marak sekali pergaulan bebas. Orang jaman dahulu jika mendengar suara ayam berkokok memang beberapa hari kemudian akan terdengar kabar adanya anak gadis yang hamil namun belum menikah. Hingga saat ini masih ada banyak orang yang percaya akan hal tersebut. Namun jika suara ayam berkokok sudah lebih dari jam 12 malam artinya akan berbeda.

Makna lain jika ada bunyi ayam berkokok dimalam hari dan belum lewat tengah malam maka ini berarti ayam-ayam tersebut sedang melihat setan gentayangan atau hantu. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi anda untuk membaca doa ketika mendengar ayam berkokok dimalam hari agar terlindung dari bahaya dan juga gangguan setan. Makna seperti ini juga banyak dipercaya oleh masyarakat karena memang telah tertulis didalam hadis. Umat muslim banyak yang telah mengetahui hal ini.


Tanda ada malaikat yang lewat

Pendapat ini dadsari agama Islam. Jika ayam berkokok setelah tengah malam atau sekitar jam dua hingga sepertiga malam, biasanya juga ada ayam berkokok. Masyarakat Indonesia banyak yang memahami hal ini sebagai tanda jika ayam melihat banyak malaikat. Semakin banyak malaikat yang terlihat maka akan semakin ramai suara ayam bersahut-sahutan. Waktu sepertiga malam adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukan solat tahajud. Pada waktu itu pula, banyak malaikat yang diutus untuk menjaga dan membantu orang yang melakukan tahajud agar doanya semakin kuat dan lebih mudah dikabulkan. Jika anda mendengar suara ayam berkokok di pagi hari maka itu tandanya mereka melihat banyak malaikat dilangit.

Hewan seperti anjing, ayam, kucing, dan hewan ternak lainnya memiliki kelebihan dalam melihat makhluk gaib dengan mata mereka. Sehingga jika mereka merasa takut atau kaget nantinya akan berkokok dan memberikan isyarat kepada yang lainnya. Tidak heran jika saat terjadi bencana, banyak hewan ternak yang juga merasa kebingungan padahal mereka tidak mengetahui apakah hal itu membahayakan mereka atau tidak. Namun insting binatang memang sangat kuat sehingga manusia bisa dengan mudah mengambil makna dari suara yang mereka keluarkan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan  kepada Allah dari setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729).
Dalam riwayat Ahmad, terdapat keterangan tambahan, ’di malam hari’,
Apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah kepada Allah karunia-Nya. (HR. Ahmad 8064 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Keistimewaan Ayam Jantan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bunyi kokok ayam jantan di waktu malam, sebagai penanda kebaikan, dengan datangnya Malaikat dan kita dianjurkan berdoa. Ini bagian dari keistimewaan ayam.

Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan,
Ayam jantan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yang tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan sesudah subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang atau pendek. Karena itulah, sebagian syafiiyah memfatwakan untuk mengacu kepada ayam jantan yang sudah terbukti, dalam menentukan waktu. (Fathul Bari, 6/353).

Mengambil Pelajaran dari Ayam Jago

Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan dari ad-Dawudi,
Ad-Dawudi mengatakan, kita bisa belajar dari ayam jantan 5 hal: suaranya yang bagus, bangun di waktu sahur, sifat cemburu, dermawan (suka berbagi), dan sering jimak. (Fathul Bari, 6/353).

Mengapa Dianjurkan Berdoa?

Kita dianjurkan berdoa ketika mendengar ayam berkokok, karena dia melihat Malaikat. Karena kehadiran makhluk baik ini, kita berharap doa kita dikabulkan.

Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan Iyadh,
Iyadh mengatakan, alasan kita dianjurkan berdoa ketika ayam berkokok adalah mengharapkan ucapan amin dari Malaikat untuk doa kita dan permohonan ampun mereka kepada kita, serta persaksian mereka akan keikhlasan kita. (Fathul Bari, 6/353).

Tidak Boleh Mencela Ayam Jago

Dalam hadis dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Janganlah mencela ayam jago, karena dia membangunkan (orang) untuk shalat. (HR. Ahmad 21679, Abu Daud 5101, Ibn Hibban 5731 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan al-Halimi,
Al-Halimi mengatakan,
Disimpulkan dari hadis ini bahwa semua yang bisa memberikan manfaat kebaikan, tidak selayaknya dicela dan dihina. Sebaliknya, dia dimuliakan dan disikapi dengan baik. Sabda beliau, ‘ayam mengingatkan (orang) untuk shalat’ bukan maksudnya dia bersuara, ‘shalat..shalat..’ atau ‘waktunya shalat…’ namun maknanya bahwa kebiasaan ayam berkokok ketika terbit fajar dan ketika tergelincir matahari. Fitrah yang Allah berikan kepadanya. (Fathul Bari, 6/353).