Taman Zaman - Salah satu metode yang juga kerap digunakan adalah pedagang makanan yang menggunakan pesugihan adalah dengan menggunakan berbagai cara mistis untuk dagangannya. Pada konteks ini orang-orang biasa menyebutnya dengan penglaris. Bentuk penglaris pun ada banyak macamnya satu yang paling fenomenal adalah penglaris pocong.
Masyarakat kita memang masih kental sekali adat dan istiadat. Demikian pula dengan kepercayaan mistis yang dianut pun dengan hal-hal ghaib yang sering kali masih dipercaya. Namun tak jarang hal ghaib yang dilakukan tersebut menyimpang dari agama dan hanya bertujuan pribadi untuk memperkaya atau menguntungkan diri sendiri. Salah satu prakteknya adalah dengan menggunakan penglaris pada dagangannya. Penglaris ini adalah sebuah perjanjian yang dilakukan antara manusia dan golongan silumat (jin) untuk membuat dagangan seseorang tersebut menjadi laris manis. Biasanya praktek penglaris ini dilakukan oleh pedgang makanan, sebab dengan menggunakan penglaris makanan yang dijajakan akan memiliki cita rasa enak sehingga membuat pelanggannya ingin selalu kembali datang.
Jenis penglaris pun sekali jenisnya. Ada yang menggunakan jimat atau mendatangkan makhluk tertentu layaknya kuntilanak, wewe gombel hingga pocong. Penglaris pocong adalah bentuk penglaris yang paling banyak digunakan baik oleh restoran, warung hingga kios pinggir jalan. Sebab banyak sekali kejadian-kejadian yang telah dialami oleh orang-orang terkait penglaris dengan pocong ini.
Cara seseorang menggunakan penglaris pocong, adalah dengan prosesi "treatment" pada makanan tersebut yang akan diludahi oleh sang pocong sehingga cita rasanya akan menjadi lebih lezat. Jika seseorang yang waskita (mempunya kemampuan indra keenam) dapat melihatnya dan akan merasa jijik dan ngeri. Selain diludahi banyak juga yang mengatakan bila ketika seseorang makan di tempat yang menggunakan penglaris ini maka ketika makanan tersaji di depannya maka pocong tersebut akan mengalirkan air liurnya pada makanan tersebut. Tak jarang juga bila menggunakan penglaris setan pocong ini pada warung bakso atau soto maka pada kuahnya akan diludahi atau dialiri ludah dalam bahasa Jawa-nya adalah “diileri”. Sehingga pada makanan tersebut akan memiliki cita rasa nikmat ketika dinikmati di tempat.
Maka dari itu melihat fenomena ini Anda haruslah berhati-hati dan mengetahui ciri-ciri dari warung yang menggunakan penglaris. Ciri yang pertama adalah makanan tersebut akan memiliki rasa berbeda dan cenderung tidak nikmat ketika dibawa pulang, makanan menjadi cepat basi, warung tersebut memiliki pelanggan yang tidak wajar (ramai sekali) meskipun tempatnya tidak memadai, orang-orang yang memiliki ilmu akan dapat melihat makhluk tersebut bersliweran untuk meludahi makanan.
Itulah ciri-ciri yang patut Anda ketahui, yang pasti ketika Anda akan makan pastikan membaca doa terlebih dahulu. Sebab dari beberapa penuturan makanan tersebut akan terlihat tidak menarik dan memiliki rasa aneh ketika dibacakan doa sehingga Anda tak tertarik lagi untuk memakannya. Tentunya Anda tak ingin mengkonsumsi makanan yang telah diberi ludah bukan? Jadi selain mencocokkan warung dengan ciri-ciri di atas pastikan Anda selalu membaca doa sebelum makan agar mendapat perlindungan dari Tuhan YME. Namun terlepas dari pada itu Anda tak bisa menggenaralisasi semua warung ramai pengunjung menggunakan penglaris pocong, sebab dalam beberapa kasus memang cita rasa sebuah warung atau restoran begitu nikmat sehingga tak mengherankan bila pengunjungnya begitu ramai.