Ngelmu Ilmu Bathin Akibatkan Gila? | Cara Mengatasi Sindrom Kundalini




Taman Zaman - Kita sering mendengar adanya sseorang yang gila akibat ngelmu. Benarkah belajar elmu bathin menyebabkan sesorang menjadi gila? Dalam istilah Urang Sunda mah "Teu Kataekan" alias tidak mampu mengatasinya atau menerimanya. Ada pula anggapan bahwa penyebabnya ngelmu tanpa guru.

Dari pemahaman penulis bahwa sebenarnya mereka yang gila karena ngelmu bukan karena tidak memiliki guru, tapi tidak bisa memperkirakan kadar ilmu tersebut. Penulis sering berdiskusi dengan beberapa ahli tenaga dalam dan ilmu hikmah mengenai fenomena ini. Tidak juga penulis pahami.

Disaat lain penulis juga pernah malakoni ilmu hikmah (gaib) karena teman-teman Sekolah Dasar (SD), beramai-ramai belajar di sebuah padepokan atau perguruan kebathinan. Saat itu tahun 80-an dimana film Jaka Sembung sangat memengaruhi anak muda dan Jaka Sembung diidolakan. Rata-rata berhasil, kecuali penulis belum pernah dapat hasilnya atau tidak ada perkembangan dan tidak mendapatkan hasil apa-apa. Tentu saja hal ini hasilnya sangat mengecewakan. Alhamdulillah tidak terjadi apa apa dengan penulis.

Sang Guru mengatakan bahwa penulis tidak dapat mengikuti laku tirakat seperti yang lainnya. Akhirnya penulis lebih memilih belajar Yoga tanpa Guru. Lalu penulis melupakan keinginan belajar ilmu gaib. Lama-lama penulis menjauhi dunia gaib, spiritual atau metafisika.

Berbagai peristiwa membuka kembali ketertarikan saya dalam dunia metafisika dan sipiritual. Selanjutnya, penulis tertarik untuk memahami cara kerja keilmuan gaib. Penyebabnya anak-anak milenial sekarang malah ada kecenderungan membanggakan kemampuan ilmu kesaktian gaib. Hal ini pula yang menjadi kekhawatiran penulis pada anak yang sedang menekuni kuliahnya. Beberapa teman-temannya telah elajar berbagai ilmu kanuragan berbasis pernafasan (dada atau perut) juga dengan cara berdzikir atau tirakat. Jadi penulis memberikan warning agar ia berhati hati dan sebaiknya tidak pelu mengikuti teman-temannya. Harus mampu mengukur kadar ilmu untuk dirinya pribadi.

Secara pribadi penulis menyarankan bagi yang ingin melakoni ilmu gaib sebaiknya memiliki guru atau pembimbing. Tugas guru atau pembimbing adalah untuk memberikan ilmu yang sesuai kadar muridnya dan bertangung jawab atas efek ilmu tersebut. Sebaiknya bagi pemula haruslah melakoni ilmu mulai dari dasar sepeti meditasi, pernafasan, olah energi dan lainya, agar dapat berkembamg demgam baik dan pesat juga memilili kelebihan saat melakoni keilmuan gaib. Sebaiknya juga jangan berpuasa yang berat berat dulu bagi pemula, karena puasa yang biasa saja juga banyal sekali sebagai dasaran.

Dari pemahaman umum masyarakat bahwa yang menyebab kan gila karena ngelmu gaib adalah kadar ilmu terlalu tinggi/tubuh eterik tidak mampu menahan energi yang masuk. Lelaku atau melakukan ngelmu dengan fisik yang kurang mendukung. Lemahnya kekuatan sedulur papat dan hilangnya atau lepasnya tubuh astral (sukma).

Jika Anda seorang yang sedang berlatih Yoga, Senam Pernapasan, Tenaga Dalam, Spiritualis dan sebagainya, tentu sudah tak asing dengan istilah Kundalini. Artikel ini akan mengupas tentang Kundalini, gejala kebangkitan, dan cara mengatasinya.

Kundalini adalah suatu kekuatan energi spiritual berbentuk gulungan tiga setengah lingkaran yang berguna untuk membuka kesadaran kosmik/mencapai pencerahan yang terletak di Chakra Dasar (Muladara), melingkar di titik perineum (antara kemaluan dan anus). Kundalini sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “Gulungan”. Kundalini ini dalam keadaan tidur. Begitu kekuatan dahsyat ini bangkit, ia akan merambat ke atas mulai dari Chakra Dasar (Chakra Muladara) menuju Chakra Mahkota (Chakra Sahasrara) melalui Nadi atau jalur utama di sepanjang tulang punggung yang disebut Sushumna. Pergerakannya tidak selalu lewat Sushumna, bisa juga lewat Nadi lain yakni Ida (dingin, sifat chandra/bulan) atau Pingala (sifat surya/matahari) yang posisinya masing-masing berada di sebelah kiri dan kanan Sushumna. Semua istilah yang berkaitan dengan Kundalini tidak terdapat dalam anatomi kita karena semuanya bersifat nonfisik.

Sebagian dari Anda tentunya berpikir ingin sekali memiliki kekuatan Kundalini dengan cara dibangkitan melalui latihan Tenaga Dalam. Memang, kebangkitan Kundalini dapat memberikan banyak manfaat yang tidak terbatas bagi orang yang berhasil mengendalikannya. Tidak aneh jika kebangkitan Kundalini juga disebut dengan kebangkitan tenaga Ilahi.

Kundalini dapat sengaja dibangkitkan dengan teknik-teknik pembangkitan tertentu (Shaktipat). Selain itu, juga dapat terjadi secara alami, seperti:
  1. Faktor bakat bawaan sejak lahir
  2. Sering berdzikir dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
  3. Selibat (tidak menikah)
  4. Meditasi, Yoga, Kebatinan dll
  5. Teknik Pernapasan, Tenaga Dalam
  6. Seks yang tak tersalurkan
  7. Akibat kesedihan yang mendalam
  8. Sakit panas yang tinggi
  9. Obat terlarang ( narkoba )
  10. Kecelakaan

Sindrom Kundalini dan Gejalanya

Kebangkitan Kundalini dapat juga terjadi tanpa adanya sebab-sebab yang jelas. Bila Kundalini seseorang telah bangkit tanpa bimbingan Guru Waskita yang sudah mengetahui seluk beluk Kundalini, maka pada sebagian besar orang, dapat mengalami hal-hal yang merugikan kesehatan rohani, fisik dan mental, yang biasanya disebut Kundalini Syndrome (Sindrom Kundalini). Sindrom kundalini adalah hasil dari ketidakselarasan atau tersumbatnya aliran energi Prana dalam tubuh. Karena energi ini bersifat panas dan membakar membersihkan energi negatif jalur yang dilaluinya. Sebagai akibatnya, tentu berpengaruh dalam fisik, mental dan kejiwaan kita. Adapun gejala-gejala kebangkitan Kundalini dalam setiap orang berbeda-beda. Gejala motorik diperkirakan meliputi kesemutan, demam, gerakan tubuh spontan atau secara tak sadar, dan perubahan fungsi pernapasan.

Gejala Sensorik, meliputi:
  1. Perubahan suhu tubuh (sensasi panas atau dingin)
  2. Perasaan energi yang membentang di sepanjang tulang belakang atau berjalan naik ke atas tubuh
  3. Merasakan adanya aliran listrik dalam tubuh
  4. Sakit kepala
  5. Perasaan geli pada area tertentu tubuh
  6. Vibrasi dan masalah gastro-intestinal (pencernaan)

Gejala Kognitif dan Afektif, meliputi :

  1. Pergolakan psikologis
  2. Stres
  3. Depresi
  4. Depersonalisasi atau derealisasi
  5. Suasana hati yang sering berubah
  6. Keadaan kesadaran yang berubah (pengalaman trans-seperti)
  7. halusinasi (penglihatan batin atau fenomena gaib)
  8. Tetapi juga mengalami saat-saat kebahagiaan dan kedamaian yang mendalam
Berdasarkan hasil dari pengalaman yang menimpa keluarga. Kejadiannya menimpa adik kandung (alm) penulis dan Adik Ipar penulis. Kejadiannya hampir sama yang menimpa kedua adik itu. Keduanya diajak berguru tanpa memperhitungkan akibatnya. Adik kandung saya tidak tertolong dan meninggal dunia 2 tahun yang lalu. Adik ipar penulis alhamdulillah tertolong dan kini bersama penulis di Bandung.

Untuk mengatasi sindrom Kundalini bangkit, Dimulai dengan merasakan dan melihat aliran energi yang mengalir melalui tubuh Anda sendiri atau pada orang yang mengalami sindrom. Teknik ini merupakan teknik yang praktis dengan hasil terukur. Biasanya sindrom muncul akibat macetnya chakra tertentu. Setelah kita mampu mendeteksi ketidakseimbangan energi pada salah satu atau lebih dari 7 Chakra utama, maka Anda tinggal menyesuaikan dengan memproyeksikan energi pembersihan untuk menghilangkan penyumbatan dan menyelaraskan energi (Energy Cultivation) agar semua Chakra dapat berputar selaras. Setiap dua hari sekali, lakukan meditasi pembersihan dan penyelarasan 7 Chakra. Disamping itu, imbangi dengan olahraga fisik dan olah pernapasan.

Mengutip tulisan Bram Ardianto, selain cara diatas, diperlukan mengubah gaya hidup dan perilaku. Sebisa mungkin, kurangi makan daging. Daging secara eterik mengandung energi negatif yang dapat mempengaruhi sifat welas asih Anda. Daging sendiri memerlukan waktu 8 jam proses untuk dicerna. Jadi, boleh saja makan daging setidaknya seminggu 2 kali saja. Juga, secara rohani dianjurkan untuk istiqamah beribadah dan berpuasa sunnah senin-kamis. Sebisanya, perilaku dan tutur kata juga harus dijaga. Kita adalah makhluk spiritual, bohong besar jika Anda ingin mencapai kesadaran ilahi tetapi tidak mampu berlaku prihatin dan masih suka mengumbar hawa nafsu. Insya Allah, Sindrom dari Kebangkitan Kundalini tidak akan Anda rasakan dan akan segera mencapai kesadaran yang sempurna. Semoga berhasil.

Sumber: Bram Ardianto.com Diakses 5 Oktober 2019.
Baca Juga