Kisah Misteri Kota Gaib Uwentira di Sulawesi Tengah

Taman Zaman - Kisah misteri tentang Uwentira sudah ramai diperbincangkan, khususnya masyarakat Palu. Uwentira atau Wentira kerap disebut sebagai kampung jin, atau kota gaib.

Uwentira terletak di sebuah kebun kopi, Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Lokasi Uwentira ditandai dengan tugu berwarna kuning yang terletak di samping jembatan di jalan Trans Sulawesi. Tugu itu bertulisan Ngapa Uwentira atau dalam bahasa Kaili, bahasa Suku Kaili asli Sulawesi Tengah, tulisan tersebut berarti Negara Tak Kasat Mata.

Jembatan yang ada di dekat tugu Ngapa Uwentira diceritakan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Jembatan itu disebut gerbang tak kasat mata untuk masuk ke dalam kota gaib Uwentira.
Cerita melegenda yang dipercaya warga sekitar mengisahkan, suatu hari sebuah mobil melintasi jembatan tersebut. Pengendara merasakan hal aneh terjadi. Mobil yang dikemudikannya tidak menuju ujung jembatan, namun masuk di sebuah kota yang sangat modern. Setelah beberapa hari, barulah mobil itu kembali ke dunia nyata.

Masyarakat menyebutkan Uwentira adalah kota tak kasat mata yang sebenarnya sangat modern. Warna kuning emas menjadi warna paling banyak digunakan di Uwentira. Muncul juga sebutan Uwentira adalah peninggalan kota modern Atlantis yang sudah hancur.

Selain kisah-kisah tersebut, ada juga cerita yang menyebutkan seorang wanita menikah dengan makhluk dari Uwentira. Kejadian itu diberitakan salah satu media online nasional pada Desember 2015 lalu. Perempuan bernama Lin Vita Puspita asal Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dikabarkan menikah dengan penghuni Uwentira.

Orang tua Lin mengaku anaknya berkelakuan aneh selama beberapa hari. Ia mengajak pamannya diantar ke Kota Palu. Di tengah perjalanan, Lin mengubah tujuannya ke Uwentira. Sesampainya di Uwentira, Lin mengaku pamannya, Ardin, bahwa dirinya sudah menikah dengan orang Uwentira. Menurut pengakuan Ardin, Lin memasuki hutan yang dianggap sebagai areal kota gaib Uwentira.

Terlepas dari cerita-cerita tersebut, hingga sekarang daerah Uwentira masih dianggap keramat. Sebagian masyarakat percaya melewati daerah tersebut harus “meminta izin”, meskipun hanya membunyikan klakson. Hal itu dilakukan untuk mencegah gangguan-gangguan mistis yang tidak diinginkan. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)
Baca Juga